
Bogo-Februari 4, 2025, Selasa, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Yuliot Tanjung mengunjungi banyak basis gas LPG dari Bogor Regency. Kunjungan ini secara aktif disambut oleh masyarakat, terutama di Distrik Babakan Madang di Bogor Regency. Dalam hal ini, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral memberikan undang -undang terbaru yang terkait dengan distribusi alokasi gas minyak dan gas alam cair, tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang penduduk.
Pangdam III/Siliiwangi, Dadang Arif Abdurahman dan Danrem 061/SK, menemani Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Faisol Izzudin Karimi ke Faisol Izzudin Karimi, dan juga menyatakan harapan bahwa masyarakat akan tenang dan tidak mudah untuk panik. Mereka memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah untuk mempertahankan kelancaran distribusi gas minyak cair.
Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, serta personelnya yang menyertainya di Kabupaten Kodim 0621/Bogor untuk mengangkut. Setelah itu, mereka melanjutkan ke desa Bojong Konenng, daerah Babakan Madang untuk mengunjungi pangkalan gas alam yang dimiliki oleh Br. Dede. Di tempat ini, wakil presiden ESDM dan personel yang menyertainya berbicara dengan pemilik pangkalan dan masyarakat sekitarnya untuk memastikan distribusi yang lancar.
Selain itu, kelompok wakil menteri ESDM terus pergi ke titik kedua desa Babakan Madang untuk meninjau pangkalan gas alam yang dimiliki oleh SDR. Sutomo. Di sini, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral juga berbicara langsung dengan masyarakat dan pemilik pangkalan untuk mempelajari lebih lanjut tentang distribusi gas alam. Setelah itu, mereka melanjutkan ke poin ketiga, spbe pt. Mitra Harun Gasindo di area Ciawi memeriksa fasilitas pengisian silinder yang tersedia.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang dijelaskan kepada publik bahwa meskipun sistem distribusi minyak dan gas yang dicairkan telah berubah, yang dapat dikendalikan dan pengiriman ritel, tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk memastikan bahwa gas minyak yang dicairkan dapat didistribusikan secara merata untuk semua masyarakat masyarakat. Pemerintah berharap bahwa kebijakan tersebut dapat meningkatkan efisiensi distribusi dan menghindari akumulasi atau kelangkaan gas alam di pangkalan.
Selama sensor, beberapa basis gas alam yang dikunjungi termasuk pangkalan gas alam Dede Solihin di desa Bojong Konen. Di tempat kedua, gas Sutomo mengirim sekitar 100 silinder setiap hari, meskipun tidak ada pengiriman selama liburan.
Pemerintah juga menekankan pentingnya distributor yang ditunjuk (seperti PT). Bogor Anugrah Sejati dan Pt. DWI Hekssa Eka untuk memastikan kelancaran distribusi dan pengawasan gas berkualitas gas minyak yang dicairkan. Melalui pengawasan yang ketat, diharapkan orang bisa mendapatkan suasana minyak bumi cair dengan harga yang terjangkau.
Terlepas dari pengiriman gas alam yang tertunda karena liburan jangka panjang dan kebijakan baru, pemerintah masih berkomitmen untuk menyelesaikan masalah. Ini bertujuan untuk membuat distribusi gas minyak cairan lebih efektif, mengurangi masalah ritel, dan memastikan bahwa setiap komunitas dapat dengan mudah mendapatkan 3 kg gas.
Pada pukul 13.00 WIB, seluruh rangkaian wakil menteri ESDM dalam kegiatan akses Bogor Regency telah selesai. Kondisi di alam liar masih dalam keadaan kontrol dan keselamatan. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan personel mereka yang menyertainya kembali ke posisi masing -masing. Kunjungan ini adalah bukti yang jelas bahwa pemerintah terus mempertahankan energi masyarakat, sambil memastikan proses distribusi gas alam yang lebih terorganisir dan terkontrol (ERRIS/HERA).